Pages

PhysioPediatric : Aktifitas untuk Anak dengan Hemofilia

Ketika melakukan aktivitas fisik, olahraga atau olahraga individual, biasanya mungkin untuk mengendalikan faktor-faktor seperti kecepatan, waktu yang lama, intensitas dan gerakan yang diperlukan untuk perlindungan otot dan sendi. Dengan olahraga kompetitif seperti basket dan sepakbola, sulit dan sering tidak mungkin untuk memprediksi tindakan rekan tim dan lawan. Ini umumnya menghasilkan luka yang lebih dan berdarah yang dapat sangat serius bagi anak dengan hemofilia.

Penelitian terkait Hemofilia telah menunjukkan bahwa aktivitas dan latihan fisik secara teratur bila dilakukan dengan benar dan aman, sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, kesejahteraan dan kualitas hidup anak-anak dengan hemofilia. Secara khusus, penelitian menunjukkan :
  • Latihan ini penting untuk membangun tulang yang sehat dan memperkuat otot-otot yang mendukung dan melindungi sendi.
  • Aktivitas fisik yang teratur sebenarnya membantu mencegah perdarahan dan kerusakan sendi.
  • Otot yang kuat membantu untuk menurunkan frekuensi dan keparahan dari episode perdarahan pada sendi dan nyeri sendi.
  • Otot yang kuat, keseimbanngan baik dan koordinasi yang baik dapat membantu untuk menurunkan frekuensi perdarahan di sendi-sendi dan otot. Otot yang kuat dan fleksibel dapat lebih menahan kelelahan atau overstraining ; dengan begitu akan megurangi kerentanan terhadap cedera atau perdarahan.

Otot menunjang sendi. Untuk memiliki sendi lutut yang kuat, otot-otot yang mengelilingi lutut juga harus kuat. Aktivitas fisik dan olahraga membantu memperkuat otot-otot, yang pada gilirannya membantu memberikan dukungan yang lebih baik untuk sendi. Keseimbangan dan koordinasi juga penting untuk dukungan bersama. Keduanya ditingkatkan saat anak aktif secara fisik.Anak-anak dengan hemofilia dapat meningkatkan kekuatan mereka dan meningkatkan tingkat kebugaran mereka melalui pelatihan fisik. Kegiatan olahraga yang tidak mungkin untuk anak dengan hemophilia, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena pendarahan atau cedera serius.         
  • Kontak tubuh - Olahraga seperti hoki melibatkan kontak fisik lebih banyak dari pada olahraga seperti misalnya tenis karena pemain berjuang untuk puck dan berbenturan satu sama lain dan terhadap papan arena. Peluang untuk cedera terjadi karena itu lebih tinggi.
  • Kecepatan - Resiko yang lebih besar cedera dengan olahraga bermesin yang melibatkan banyak kecepatan seperti snowmobiling and dirt biking.
  • Force of impact - Olahraga seperti sepakbola dan tinju sangat berisiko bahkan untuk orang-orang yang tidak memiliki hemofilia karena high force dan berdampak pada fisik (cedera berat).
  • Ketinggian - Olahraga yang melibatkan ketinggian besar seperti ski, snowboarding dan pang laying dengan risiko yang lebih cedera serius.
  • Hard-to-predict conditions –- Gelombang di ski air, ketika downhill ski, adalah contoh bagaimana kondisi tak terduga dapat mempengaruhi bagaimana dapat berisiko ketika berolahraga.

published : by me 

No comments:

Post a Comment

designed by Charming Templates